Kurdi adalah kelompok etnis terbesar ke 4 di timur tengah
yang terletak di antara keempat Negara, yaitu Turki, Suriah, Irak dan Iran.
Namun sebagai bangsa, mereka tidak pernah merdeka. Hal ini di karenakan Negara
tempat mereka berada tidak mengakui keberadaan mereka. Turki, Iran, Irak
contohnya yang memiliki warga Kurdi dalam jumlah besar juga tidak mengakui
keberadaan bangsa Kurdi di dalamnya. Pemerintahan di negara-negara tersebut
bersikukuh hanya satu bangsa, budaya, dan bahasa di negara mereka, Jika
realitas sosial di negara-negara itu ada banyak budaya dan bahasa, maka yang
diakui hanya satu dan yang lain harus disingkirkan. Kurdi selalu menjadi
korban. Itulah realitas politik yang dihadapi bangsa Kurdi di Turki, Iran,
Irak, dan Suriah.
- Bangsa kurdi dalam sejarah
Siapa yang tak kenal salahuddin al ayyubi? yang notabene beretnis Kurdi.
Juga ada Ibnu Taimiyah, ulama besar yang kesohor dari suku Kurdi. Mereka adalah
salah seorang anak suku Kurdi yang pernah menjadi orang yang sangat berjasa
pada dunia Islam. Namun kini anak keturunan Shalahudin dan Ibnu
Taimiyah bernasib malang, ditindas di negeri-negeri berpenduduk mayoritas
Islam di Timur Tengah.
Setelah keruntuhan Turki Ottoman
oleh Inggris dan kekuatan barat, wilayah Kurdistan dibagi-bagi ke dalam empat
negara: Irak, Iran, Suriah, dan Turki. Sejak itulah orang Kurdi hidup
terpisah-pisah.
Pada tahun 1920-an, kaum nasionalis
Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk berjuang melawan imperialis
Barat guna mendirikan Republik Turki. Untuk memenangkan cita-cita itu, ia
menggandeng semua kekuatan, termasuk kaum kurdi. Kepada kaum Kurdi, Kemal
Atatturk akan menjanjikan, jika kaum Kurdi berpihak di kaum nasionalis, maka
mereka akan diberi tempat di tenggara Turki dan punya hak memerintah sendiri.
Sayang, begitu Turki menang di tahun 1934, janji itu tetap menggantung di
langit—tidak pernah menjadi kenyataan.
Saddam
Hussein di Irak tidak kalah brutalnya dibandingkan dengan Kemal Ataturk.
Saddam bahkan pernah melakukan aksi pembumihangusan atas 1.000
desa Kurdi dan menyebarkan
penduduk desa-desa tersebut ke seluruh penjuru Irak. Ada juga kasus pembantaian
terhadap warga Kurdi di Halabjah, Irak, tahun 1988, dengan menggunakan bom kimia. Ini merupakan
salah satu perbuatan terkeji Saddam Hussein terhadap warga Kurdi.
- Bangsa kurdi dalam abad 21
Situasi konflik timur tengah terbaru entah sengaja atau tidak telah
mewujudkan negara Kurdi Merdeka. Di suriah, akibat pasukan pemerintah Suriah mundur dari wilayah
Kurdi yang kemudian dimanfaatkan oleh Partai Persatuan Demokratik Kurdi (PYD)
untuk segera membangun kekuatan. Mereka berhasil merebut dan mendirikan daerah
otonom. Salah satunya adalah Revolusi Rojava, sebuah revolusi yang dilecutkan
oleh orang-orang Kurdi di bagian barat Suriah. Selain itu di Iraq dengan
Ibukota di Arbil. Setelah sekian lama menderita tertindas oleh Iraq, Iran,
Syiria dan Turki, walau belum mendeklarasikan, Tanah Kurdistan sudah merdeka
tanpa perlu perang.
Mereka bersatu dengan Dewan Nasional Kurdistan (KNC) untuk mendeklarasikan
pembentukan pemerintah regional Kurdi, pada Januari 2014. Namun mereka
menegaskan tidak mencari kemerdekaan, tapi hanya pemerintahan daerah yang
demokratis.
Di Turki, berdiri Partai Rakyat
Demokratik (HDP), yang didirikan oleh orang-orang Kurdi di Turki. Partai ini
berhaluan sosialis dan demokratik. Dalam sekejap, pada Pemilu Turki Juli 2015
lalu, HDP berhasil meraih suara di atas 10 persen dan berhasil mendudukkan
wakilnya di parlemen Turki.
Untuk diketahui, keberhasilan HDP di
pemilu Turki berhasil menjungkalkan dominasi partai berkuasa, Partai
Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang dipimpin oleh Erdogan. AKP tidak lagi
menjadi kekuatan dominan di parlemen Turki.
Kebangkitan orang-orang Kurdi
mengancam kekuasaan Erdogan. Dan karena itu, di bawah dalih melawan terorisme,
Presiden yang dipuja-puji banyak fundamentalis di Indonesia itu memerangi dan
membantai bangsa Kurdi.
Maka dari itu marilah kita bersolidaritas untuk bangsa Kurdi.
Sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Sumber Artikel:
http://www.berdikarionline.com/politik-erdogan-pura-pura-memerangi-isis-tapi-membantai-kurdi/#ixzz4B5IocFBS
http://roda2blog.com/2014/09/21/menanti-negara-kurdi-merdeka/
https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Kurdi
Comments
Post a Comment