Apa itu proxy war? Proxy
war
atau Perang proksi adalah perang yang terjadi ketika lawan kekuatan
menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara
langsung. Sementara kekuasaan kadang-kadang digunakan pemerintah sebagai
proksi, aktor non-negara kekerasan, dan tentara
bayaran, pihak ketiga lainnya yang lebih sering digunakan.
Diharapkan bahwa kelompok-kelompok ini bisa menyerang lawan tanpa menyebabkan
perang skala penuh.
Kita ketahui sendiri abad 21 ini terjadi konflik-konflik di daerah timur tengah, seperti mesir, Libya dll. Konflik tersebut mengindikasikan
bahwa mereka mengalami proxy war, kenapa? Karena ada Negara yang memiliki
kepentingan ketika konflik tersebut terjadi. Misalnya seperti Amerika Serikat, di
Mesir dan Libya Amerika mengumandangkan tentang “demokrasi”, harus menghapus
tirani kekuasaan yang pada akhirnya rakyat di Mesir dan Libya bergejolak untuk
melakukan revolusi. Namun setelah revolusi selesai dapat di tebak sekali
Amerika dapat masuk dan memberikan pengaruhnya di kedua Negara tersebut.
Apakah Indonesia pernah mengalami proxy war? Saya
rasa pernah, ketika kita mengalami konflik dengan timor-timor yang ingin
merdeka. Dan pada akhirnya Negara tersebut saat ini merdeka, Australia rupanya
setelah kemerdekaan menghendaki sebuah tambang minyak di selat timor untuk
dieksploitasi oleh Australia. Padahal itu adalah satu-satunya sumber daya yang
paling potensial untuk dimanfaatkan Negara timor leste. Apakah Australia
berperan ketika konflik terjadi? Atau Australia memberikan dana dan
persenjataan kepada rakyat timor leste? Jawabannya bisa ya dan juga tidak,
namun yang jelas ketika itu PM John Howard (Australia)lah yang mendorong agar
Indonesia melepaskan Timor timor.
Apakah Indonesia juga saat ini dapat menjadi ancaman
untuk proxy war selanjutnya? Jawabannya sudah pasti iya. Indonesia dengan
pluralitas masyarakat yang tinggi menjadi Negara yang sangat potensial untuk
proxy war setelah di timur tengah, kenapa? Saat ini masyarakat Indonesia sangat
mudah sekali di hasut dengan isu-isu berunsur sara padahal itu akan berpengaruh
terhadap kestabilan di Negara tercinta ini, selain itu Indonesia adalah Negara
yang kaya akan sumber daya alam maka akan sangat “enak”nya jika berhasil
menguasai sumber daya alam yang banyak ini dengan “mengadu domba” pihak pihak
di dalam negeri sendiri, karena cost yang di keluarkan pasti akan sangat
sedikit di bandingkan menginvasi langsung seperti Amerika invasi Irak yang
ternyata mengambil sumber daya yang ada di sana.
Maka dari itu, ayolah kita sebagai bangsa yang besar
ini haruslah menerima perbedaan satu sama lain, menghargai keberagaman suku dan
agama. Karena perbedaan itu sesuatu yang indah kawan. Dan semoga lagu “Dari
Sabang sampai Merauke” masih akan terus relevan di masa depan nanti.
Comments
Post a Comment