Apa itu Komunikasi?
Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran
tertentu. Saluran disini dapat berarti radio, surat kabar dan lain sebagainya.
Komunikasi sendiri berasal dari kata latin communis yang berarti umum (common)
atau bersama, yakni jika kita berkomunikasi sebenarnya kita sedang berusaha
menumbuhkan suatu kebersamaan dengan seseorang yakni dengan berbagi informasi,
ide atau sikap.
Proses dari komunikasi
itu sendiri adalah suatu proses, suatu kegiatan yang berlangsung secara
berulang-ulang atau kontinyu. Essensi dari berkomunikasi juga untuk memperoleh
kesamaan makna diantara orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi antar
manusia.
Menurut William G Scott
terdapat 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi yakni : The Act
(perbuatan), The Scene (Adegan), The Agent (Pelaku), The Agency ( Perantara)
dan The Purpose (Tujuan).
Komunikasi pun ada yang
berbentuk komunikasi massa yakni proses penyampaian informasi, ide dan sikap
kepada banyak orang, biasanya menggunakan mesin atau media yang
diklasifikasikan ke dalam media massa seperti radio siaran, televisi siaran,
surat kabar / majalah dan film. Komunikasi massa ini memiliki ciri khusus
yakni : Berlangsung satu arah, komunikator pada komunikasi massa melembaga,
pesan-pesan bersifat umum, melahirkan keserempakan dan komunikasi massa ini bersifat heterogen.
Teori-teori
Komunikasi Massa Kontemporer
Menurut Melvin De Fleur
ringkasan pemikiran kontemporer tentang media massa dapat dibedakan menjadi 4
hal yakni:
1. Teori
Perbedaan-perbedaan Individu
Dalam teori ini
menjelaskan bagaimana setiap kepribadian masing-masing yang akan mempengaruhi
perilaku mereka dalam menanggapi sesuatu, perbedaan kepribadian individu ini
disebabkan oleh perbedaan lingkungan yang nantinya menghasilkan perbedaan
pandangan juga dalam menghadapi sesuatu. Lingkungan inilah yang nantinya
berperan membentuk sikap, nilai-nilai, serta kepercayaan yang mendasari
kepribadian mereka. Karena lingkungan berpengaruh terhadap hal tadi maka dengan
sendirina selektivitas individu terhadap komunikasi massa juga berbeda. Dengan
demikian bisa disimpulkan bahwa pengaruh media terhadap individu akan berbeda,
satu sama lain disebabkan adanya perbedaan psikologis antara individu yang
dihasilkan oleh faktor lingkungan tersebut.
2. Teori Kategori
Sosial
Teori ini beranggapan
jika terdapat kategori sosial yang luas dalam masyarakat kota industry ysng
kursng lebih memiliki perilaku sama terhadap rangsangan-rangsangan tertentu.
Hal dasar dari teori ini adalah teori sosiologi yang berhubungan dengan
kemajemukan masyarakat modern, yang di nyatakan bahwa masyarakat yang memiliki
sifat-sifat tertentu yang sama akan dapat membentuk sikap yang saama dalam
menghadapi rangsangan tertentu. Masyrakat yang mempunyai orientasi sama
setidaknya akan memilih isi komunikasi yang sama dan akan menanggapi isi
komunikasi tersebut dengan cara yang sama.
3. Teori Hubungan
Sosial
Dalam teori hubungan
sosial ini menyatakan bahwa dalam menerima pesan-pesan komunikasi melalui
media, orang lebih banyak memperoleh pesan itu melalui hubungan atau kontak
dengan orang lain daripada menerima langsung dari media massa, maka dari itu
arus informasi dibedakan menjadi dua tahap. Pertama, informasi bergerak dari
media kepada individu-individu yang relative “well informed”, mereka pada
umumnya memperoleh informasi langsung. Kedua informasi tersebut kemudian
bergerak melalui saluran komunikasi antar pribadi kepada individu-individu yang
kurang memiliki hubungan langsung dengan media dan ketergantungan mereka
terhadap informasi dari orang lain besar sekali. Proses komunikasi yang
demikian ini dinamakan komunikasi dua tahap (Two step-flow communication).
4. Teori Norma-norma
Budaya
Teori ini menganggap
jika media massa melalui pesan-pesan yang disampaikannya secara tertentu dapat
menumbuhkan kesan-kesan yang oleh khalayak disesuaikan dengan norma-norma
budayanya. Setidaknya ada 3 cara untuk mempengaruhi norma-norma budaya yang
dapat ditempuh oleh media massa. Pertama, pesan-pesan komunikasi massa dapat
memperkuat pola-pola budaya yang berlaku dan membimbing masyarakat untuk
mempercayai bahwa pola-pola tersebut masih tetap berlaku dan dipatuhi oleh
masyarakatnya. Kedua, media sendiri dapat menciptakan pola-pola budaya baru
yang tidak bertentangan dengan budaya lamanya. Ketiga, media massa dapat
merubah norma budaya yang berlaku dan dengan cara demikian pula perilaku
indiidu-individu dalam masyarakat pun berubah.
Comments
Post a Comment