Review buku makna kepemimpinan: Tinjauan dari Segi Etika dan Kepemimpinan oleh Ryaas Rasyid



KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
·         Kepemimpinan dan Studi Kepemimpinan
Pemimpin bisa didefinisikan sebagai seseorang yang secara terus menerus membuktikan bahwa ia mampu mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain, lebih dari kemampuan mereka (orang lain itu) mempengaruhi dirinya. Kepemimpinan yaitu, sebuah konsep merangkum berbagai segi dan interaksi pengaruh antara pemimpin dan pengikut dalam mengejar tujuan bersama.
Suasana kepemimpinan terbentuk dalam suatu lingkungan yang secara dinamis melibatkan sejumlah orang. Seseorang bisa mengklaim dirinya sebagai pemimpin jika ia memiliki sejumlah pengikut. Pemimpin dan pengikut juga memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai.
Terdapat dua pendekatan untuk menjelaskan proses kelahiran pemimpin, pertama personality traits approach yaitu pendekatan yang berangkat dari kepribadian dan bakat yang dimiliki seseorang, baik dari bawaan kelahiran maupun pengalaman membentuk kapasitas kepemimpinan seseorang. Kedua, situational interactional approach, yaitu pendekatan yang berdasarkan kepada situasi lingkungan seperti interaksi politik, sosial, ekonomi, budaya,sebagai suatu faktor yang menentukan bagaimana lahirnya suatu pemimnpin.
Faktor kontribusi menurut Kenneth F. Janda yaitu : (1) lingkungan sosial dan fisik dimana interaksi kelomkpok berlangsung, (2) tuntutan kebutuhan kolektif yang perlu diatsi, (3) karakteristik keperibadian dari orang-orang lain dalam kelompok itu.
Glenn D. Paige, mengenalkan suatu pendekatan ilmiah dengan menampilkan enam variabel pokok dalam kepemimpinan, yaitu kepribadian (personality), peranan (role), organisasi (organization), tugas (task), nilai-nilai (values), dan lingkungan (setting).
1.      Kepribadian
Seorang pemimpin menggambarkan suatu kepribadian, Kepribadian berarti suatu jati diri dari seseorang. Fokus dari kajian kepribadian terutama harus tertuju pada kontribusi apa yang diberikan oleh faktor kepribadian terhadap penampilan dan perilaku kepemimpinan seseorang.
2.      Peranan
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu membawakan peranan-peranan tertentuyang diharapkan pihak lain. Peranan yaitu serangkaian harapan dari para pengikut atas perilaku seorang pemimpin, terlepas dari sifat dasar kepribadian yang dimilikinya.
3.      Organisasi
Seorang pemimipin harus bisa berinteraksi interpersonal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemimpin harus bisa berinteraksi dengan para pengikutnya dan pengaruh apa saja yang dirasakan oleh para pengikutnya.
4.      Tugas
Seorang pemimipin harus mengetahui tentang tugas apa yang dijalankannya, sehingga bisa mengambil keputusan apa yang harus diambil dan masalah apa saja yang harus dipecahkan.
5.      Nilai-Nilai
Perilaku sang pemimpin tentang cita-cita apa yang ingin digapai dan cfara apa yang digunakan merupakan nilai-nilai yang menjadi landasan pemimpin tersebut.
6.      Lingkungan
Lingkungan fisik, teknologi, ekonomi, dan sosial budaya yang berpengaruh kepadaperilaku kepemimpinan seseorang. Dalam menentukan pemimpin dimasa depan, harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Pertama, Apakah faktor-faktor universal yang secara signifikan berpengaruh kepada lahirnya pemimpindan terbentuknya suatu karakter pemimpin tertentu? Kedua, apakah sosok kepemimpinan bisa dibentuk secara sistematik mellui suatu rekayasa pendidikan dan pelatihan? Ketiga, adakah faktor-faktor universal yang bersifat determinan terhadap gagalnya suatu kepemimpinandi dlaam menjawab dinamika masyarakatnya? Keempat, apakah korelasi yang signifikan antara lamanya seseorang duduk dalam posisi kepemnimpinan dengan kemajuan dan kemunduran suatu masyarkat? Kelima, bagaimana hubungan disipliner antar konsep-konsep sistem politik, kehidupan politik, serta teori dan filsafat dengan konsep-konsepkepemimpiunan pemerintah? Keenam, bagaiman hubungan disipliner antara teori-teori administrasi negara, manajemen publik, hukum tata negara dan hukum administrasi negara dengan konsep-konsep kepemimpinan pemerintah? Ketujuh, adakah metodologi yang dapat dikembangkan secara khusus untuk studi kepemimpinan sehingga ia bisa secara otonom melakukan validitas dari konsep dan teori yang disusun dalam disiplin kepemimpinan politik dan pemerintahan?

·         Empat Karakter Kepemimpinan

1.       Kepemimpinan yang Sensitif
Ditandai dengan kemampuan untuk secara dini memahami dinamika perkembangan masyarakat, mengerti apa yang mereka butuhkan mengusahakan agar ia menjadi yang pertama dalam memberikan kebutuhan itu. Walaupun keinginan warga masyarakat tidak selalu bisa terwujud, pemimpin yang sensitif akan selalu mngkomunikasikannya kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian yang membuat kedekatan antara pemimpin dan pemerintah.
2.      Kepemimipinan yang Responsif
Seorang pemimpin yang resposif berhadapan dengan masyarakat dan menjawab aspirasi dan tuntutan masyarakat yang disalurkan melalui berbagai media komunikasi. Selain itu pemimpin yang mempunyai sifat responsif biasanya mendengarkan suara rakyat, meluangkan waktunya untuk menjawab segala pertanyaan yang diberikan rakyatnya, mendengarkan keluhan dan tuntutan dan juga dukungan untuk kepentingan umum.Pemimpin yang responsif juga sigap dalam mengambil keputusan.
3.      Kepemimpinan yang Defensif
Seorang pemimpin yang memiliki sifat yang defensif, mempunya karakter yang egois dan ingin benar sendiri, tetapi mempunyai argumentasi yang tinggi untuk melindungi dirinya saat berhadapan dengan mastyarakat. Tetapi masih memiliki komunikasi dengan masyarakat untuk kepentingan basa-basi, namun kepentingan pemimpin itu sendiri sendiri yang paling diutamakan.
4.      Kepemimpinan yang Represif
Seorang pemimpin yang mempunyai sifat represif juga meiliki karakter yang egois dan arogan. Namun bedanya dalam sifat represif ini seorang pemimpin tidak mempunyai kemampuan argumentasi dalam berhadapan dengan masyarakat, karena dia menganggap kalau pemimpin adalah seseorang yang maha benar. Hitler dan Staliun adalah contoh dari gaya kepemimpinan represif ini karena terkenal dengan gaya diktator nya.
·         Kepemimpinan Dalam Sistem Demokrasi
Kepemimpinan adalah salah satu masalah yang rumit dalam sistem yang demokratis, hal ini dikarenakan demokrasi ingin selalu mengoptimalkan penerapan nilai kebebasan dan kesejahteraan secara prinsipil menolak dominasi seseorang atas yang lain. Sementara, keberhasilansuatu sistem yang demokratis juga sangat ditentukan oleh hadirnya pemimpin-pemimpin yang kuat, konsisten, dan memiliki berbagai kelebihan yang pada gilirannya akan mendorong lahirnya dominasi.
Ada empat kapasitas dalam pengembangan prilaku kepemimpinan demokratis, yaitu :
1.      Kepekaan Terhadap Sistem Lingkungan
Kemampuan untuk membaca perkembangan yang terjadi di sekitar, sehingga bisa secara tepat dalam mengatasinya. Seorang pemimpin harus dapat menghimpun informasi agar pengetahuannya terhadap suatu bidang permasalahan dapat terpelihara objektivitas dan aktualisasinya. Ia harus mengembangkan kepedualian terhadap kepentingan lingkungan yang berda dalam tanggung jawabnya. Dengan demikian, si pemimpin selalu berada pada posisi yang tepat pada semua situasi dan memberi respon sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
2.      Penjagaan Atas Moral Masyarakat
Kemampuan untuk menahan diri agar tidak terjebak melakukan sesuatu yang dapatmenciptakan, ataumeningkatkan, keresahan dalam masyarakat. Seorang pemimpin yang demokratis tidak akan menghasut masyarakat untuk melakukan tekanan dengan cara-cara kekerasan demi memperjuangkan perubahan.
3.      Keterbukaan Pikiran
Kemampuan untuk memahami bahwa interaksi politik, khususnya dalam pertarungan kepentingan, tidak ada “kebenaran” yang bersifat tunggal, dan tidak ada suatu kelompok yang memiliki hak monopoli atas kebenaran.
4.      Mendengar, Mempelajari, dan Menterjemahkan Suara Orang Banyak
Kemampuan untuk bisa dekat dan mau repot mengurus kepentingan orang banyak. Dalam demokrasi, dukungan orang banyak merupakan salah satu kunci pokok bagi keberhasilan seorang pemimpin. Tetapi, dukungan ini hanya mungkin didapatkan jika ada kemauan dari pemimpin untuk mendengar suara mereka, mempelajari harapan dan aspirasi mereka, serta menerjemahkannya kedalam serangkaian tindakan dan langkahperjuangan untuk memenuhiharapan itu.

·         Peranan dan Pelembagaan Kepemimpinan
Tiga fungsi pokok kepemimpinan yaitu :
1.      Fungsi identifikasi dan analisa
Seorang pemimpin yang menjadi pusat acuan dari para pengikut, harus mampu mengidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang dipandang perlu menjadi perhatian umum.
2.      Fungsi penetapan tujuan dan perumusan kebijakan
Penetapan tujuan dan perumusan kebijakan adalah tugas seorang pemimpin, agar tujuan dan cita-cita bisa tercapai. Tujuan ini diharapkan para pendukung bisa bersatu dan para pemimpin bisa menampung aspirasi pendukungnnya.
3.      Fungsi membangun dan menggerakan semangat
Upaya membangun kemauan keras para pengikut, melaksanakan setiap segi dari kebijakan yang termasuk dalam tanggung-jawab mereka masing-masing, sehingga pencapaian tujuan dapat dimaksimalkan.

·         Kepemimpinan Dalam Manajemen Pemerintah
Mekanisme pemerintahan modern mengorenientasikan tindakan-tindakan pada pencapaian suatui hasil yang nyata. Dikenal sebagao Oriented Government. Manajemen pemerintah diarahkan agarterlebih dahulu mendefinisikan “hasil apa” yang akan dicapai dengan uang, peralatan, keahlian, dan tenaga kerja yang ingin dicapai. Keberhasilan pemerintah dalam mengemban tugas ditentukan oleh dua faktor:
1.      kemampuan memimpin dan pendukungnya untuk mengidentifikasikan berbagai peluang untuk pencapaian tujuan.
2.      tingkat efektivitas dan efisiensi dapat dicapai dalam gerak organisasi membawakan peranan-peranan yang sudah disepakati

·         Masalah dan Tantangan Kepemimpinan Pemerintah
Untuk mewujudkan pemerintahan yang dapat melakukan semua tugas pokok dan mengemban misinya, diperlukan lembaga-lembaga dan pemimpin-pemimpin yang yang siap melayani masyarakat. Meningkatnya keluhan masyarakat atas pelayanan yang miskin dan mengecawakan dari  lembaga pemerintahan berkaitan erat dengan kualitas kepemimpinan pemerintah, misalnya adanya penyalahgunaan kekuasaan, terbatasnya kehadiran pemimpin-pemimpin yang memiliki komitmen sebagai pelayan (servant leaders), asas pertanggungjawaban kepada masyarakat (public accountability) dll
·         Kualitas Dalam Kepemimpinan Masyarakat
Untuk mengukur kualitas pemerintah adalah dengan melihat faktor disiplin. Penekanan pada faktor disiplin adalah sebagi indikator keberhasilan dari suatu kepemimpinan merupakan ide yang relavan dengan kebutuhan akan pemerintah yang berkualitas.
Kualitas kepemimpinan merujuk pada kapasitas seseorang untuk membangun kesadaran kolektif dari suatu komunitas atas keperluan mwujudkan cita-cita tertentu. Lalu berkaitan dengan kemampuan menggerakkan seluruh potensi dan energy yang dimiliki komunitas agar dapat tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan
·         Agenda Kepemimpinan Pemerintah Indonesia
Dalam menata sistem pemerintahan Indonesia di masa depan, ada beberapa faktor, yaitu :
Pertama, Penetapan suatu aturan main (hukum) yang secara lengkap mengatur tentang persyaratan pencalonan, prosedur rekrutmen, masa pengabdian, prosedur suksesi, dan reward pasca jabatan bagi tiap-tiap elemen pemerintahanpada institusi pemerintahan.
Kedua, perlu ditetapkan sejumlah konvensi politik yang menjamin adanya konsistensi dalam proses rekrutmen dan suksesi, sejalan dengan pembangunan sistem kepemimpinan pemerintahan yang transparan danobjektif.
Ketiga, penguatan infrastruktur politik nasional dengan menekan tiap-tiap organisasi sosial dan politik mengembangkan kaderisasi kepemimpinannya.
Keempat, prosedur rekrutmen birokrasi pemerintah merupakan tulang punggung kepemimpinan pemerintah. Perlu diterapkan prosedur yang obyektif dalam menjaring para calon pemimpin yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kelima, sebagai landasan yang dapat menjalin terselengggaranya prosedur rekrutmen yang bersih dan berwibawa, yang menghargai kejujuran kerja keras, dan integritas tinggi pada birokrat dan meimpin secara keseluruhan.



Comments