·
Kepemimpinan dan Studi Kepemimpinan
Pemimpin bisa didefinisikan sebagai seseorang yang secara terus
menerus membuktikan bahwa ia mampu mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang
lain, lebih dari kemampuan mereka (orang lain itu) mempengaruhi dirinya.
Kepemimpinan yaitu, sebuah konsep merangkum berbagai segi dan interaksi
pengaruh antara pemimpin dan pengikut dalam mengejar tujuan bersama.
Suasana kepemimpinan terbentuk dalam suatu lingkungan yang secara
dinamis melibatkan sejumlah orang. Seseorang bisa mengklaim dirinya sebagai
pemimpin jika ia memiliki sejumlah pengikut. Pemimpin dan pengikut juga
memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai.
Terdapat dua pendekatan untuk menjelaskan proses kelahiran pemimpin,
pertama personality traits approach yaitu
pendekatan yang berangkat dari kepribadian dan bakat yang dimiliki seseorang,
baik dari bawaan kelahiran maupun pengalaman membentuk kapasitas kepemimpinan
seseorang. Kedua, situational interactional
approach, yaitu pendekatan yang berdasarkan kepada situasi lingkungan
seperti interaksi politik, sosial, ekonomi, budaya,sebagai suatu faktor yang
menentukan bagaimana lahirnya suatu pemimnpin.
Faktor kontribusi menurut Kenneth F. Janda yaitu : (1) lingkungan
sosial dan fisik dimana interaksi kelomkpok berlangsung, (2) tuntutan kebutuhan
kolektif yang perlu diatsi, (3) karakteristik keperibadian dari orang-orang
lain dalam kelompok itu.
Glenn D. Paige, mengenalkan suatu pendekatan ilmiah dengan
menampilkan enam variabel pokok dalam kepemimpinan, yaitu kepribadian
(personality), peranan (role), organisasi (organization), tugas (task),
nilai-nilai (values), dan lingkungan (setting).
1.
Kepribadian
Seorang pemimpin menggambarkan suatu kepribadian, Kepribadian
berarti suatu jati diri dari seseorang. Fokus dari kajian kepribadian terutama
harus tertuju pada kontribusi apa yang diberikan oleh faktor kepribadian
terhadap penampilan dan perilaku kepemimpinan seseorang.
2.
Peranan
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu membawakan
peranan-peranan tertentuyang diharapkan pihak lain. Peranan yaitu serangkaian
harapan dari para pengikut atas perilaku seorang pemimpin, terlepas dari sifat
dasar kepribadian yang dimilikinya.
3.
Organisasi
Seorang pemimipin harus bisa berinteraksi interpersonal, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pemimpin harus bisa berinteraksi dengan para
pengikutnya dan pengaruh apa saja yang dirasakan oleh para pengikutnya.
4.
Tugas
Seorang pemimipin harus mengetahui tentang tugas apa yang
dijalankannya, sehingga bisa mengambil keputusan apa yang harus diambil dan masalah
apa saja yang harus dipecahkan.
5.
Nilai-Nilai
Perilaku sang pemimpin tentang cita-cita apa yang ingin digapai dan
cfara apa yang digunakan merupakan nilai-nilai yang menjadi landasan pemimpin
tersebut.
6.
Lingkungan
Lingkungan
fisik, teknologi, ekonomi, dan sosial budaya yang berpengaruh kepadaperilaku
kepemimpinan seseorang. Dalam menentukan pemimpin dimasa depan, harus bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Pertama, Apakah faktor-faktor
universal yang secara signifikan berpengaruh kepada lahirnya pemimpindan
terbentuknya suatu karakter pemimpin tertentu? Kedua, apakah sosok kepemimpinan
bisa dibentuk secara sistematik mellui suatu rekayasa pendidikan dan pelatihan?
Ketiga, adakah faktor-faktor universal yang bersifat determinan terhadap
gagalnya suatu kepemimpinandi dlaam menjawab dinamika masyarakatnya? Keempat,
apakah korelasi yang signifikan antara lamanya seseorang duduk dalam posisi
kepemnimpinan dengan kemajuan dan kemunduran suatu masyarkat? Kelima, bagaimana
hubungan disipliner antar konsep-konsep sistem politik, kehidupan politik,
serta teori dan filsafat dengan konsep-konsepkepemimpiunan pemerintah? Keenam,
bagaiman hubungan disipliner antara teori-teori administrasi negara, manajemen
publik, hukum tata negara dan hukum administrasi negara dengan konsep-konsep
kepemimpinan pemerintah? Ketujuh, adakah metodologi yang dapat dikembangkan
secara khusus untuk studi kepemimpinan sehingga ia bisa secara otonom melakukan
validitas dari konsep dan teori yang disusun dalam disiplin kepemimpinan politik
dan pemerintahan?
·
Empat Karakter Kepemimpinan
1.
Kepemimpinan yang Sensitif
Ditandai dengan kemampuan untuk secara dini memahami dinamika
perkembangan masyarakat, mengerti apa yang mereka butuhkan mengusahakan agar ia
menjadi yang pertama dalam memberikan kebutuhan itu. Walaupun keinginan warga
masyarakat tidak selalu bisa terwujud, pemimpin yang sensitif akan selalu
mngkomunikasikannya kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian yang membuat
kedekatan antara pemimpin dan pemerintah.
2.
Kepemimipinan yang Responsif
Seorang pemimpin yang resposif berhadapan dengan masyarakat dan
menjawab aspirasi dan tuntutan masyarakat yang disalurkan melalui berbagai
media komunikasi. Selain itu pemimpin yang mempunyai sifat responsif biasanya
mendengarkan suara rakyat, meluangkan waktunya untuk menjawab segala pertanyaan
yang diberikan rakyatnya, mendengarkan keluhan dan tuntutan dan juga dukungan
untuk kepentingan umum.Pemimpin yang responsif juga sigap dalam mengambil
keputusan.
3.
Kepemimpinan yang Defensif
Seorang pemimpin yang memiliki sifat yang defensif, mempunya
karakter yang egois dan ingin benar sendiri, tetapi mempunyai argumentasi yang
tinggi untuk melindungi dirinya saat berhadapan dengan mastyarakat. Tetapi
masih memiliki komunikasi dengan masyarakat untuk kepentingan basa-basi, namun
kepentingan pemimpin itu sendiri sendiri yang paling diutamakan.
4.
Kepemimpinan yang Represif
Seorang pemimpin yang mempunyai sifat represif juga meiliki karakter
yang egois dan arogan. Namun bedanya dalam sifat represif ini seorang pemimpin
tidak mempunyai kemampuan argumentasi dalam berhadapan dengan masyarakat,
karena dia menganggap kalau pemimpin adalah seseorang yang maha benar. Hitler
dan Staliun adalah contoh dari gaya kepemimpinan represif ini karena terkenal
dengan gaya diktator nya.
·
Kepemimpinan Dalam Sistem Demokrasi
Kepemimpinan adalah salah satu masalah yang rumit dalam sistem yang
demokratis, hal ini dikarenakan demokrasi ingin selalu mengoptimalkan penerapan
nilai kebebasan dan kesejahteraan secara prinsipil menolak dominasi seseorang
atas yang lain. Sementara, keberhasilansuatu sistem yang demokratis juga sangat
ditentukan oleh hadirnya pemimpin-pemimpin yang kuat, konsisten, dan memiliki
berbagai kelebihan yang pada gilirannya akan mendorong lahirnya dominasi.
Ada empat kapasitas dalam pengembangan prilaku kepemimpinan
demokratis, yaitu :
1.
Kepekaan Terhadap Sistem Lingkungan
Kemampuan untuk membaca perkembangan yang terjadi di sekitar, sehingga
bisa secara tepat dalam mengatasinya. Seorang pemimpin harus dapat menghimpun
informasi agar pengetahuannya terhadap suatu bidang permasalahan dapat
terpelihara objektivitas dan aktualisasinya. Ia harus mengembangkan kepedualian
terhadap kepentingan lingkungan yang berda dalam tanggung jawabnya. Dengan
demikian, si pemimpin selalu berada pada posisi yang tepat pada semua situasi
dan memberi respon sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
2.
Penjagaan Atas Moral Masyarakat
Kemampuan untuk menahan diri agar tidak terjebak melakukan sesuatu
yang dapatmenciptakan, ataumeningkatkan, keresahan dalam masyarakat. Seorang
pemimpin yang demokratis tidak akan menghasut masyarakat untuk melakukan
tekanan dengan cara-cara kekerasan demi memperjuangkan perubahan.
3.
Keterbukaan Pikiran
Kemampuan untuk memahami bahwa interaksi politik, khususnya dalam
pertarungan kepentingan, tidak ada “kebenaran” yang bersifat tunggal, dan tidak
ada suatu kelompok yang memiliki hak monopoli atas kebenaran.
4.
Mendengar, Mempelajari, dan
Menterjemahkan Suara Orang Banyak
Kemampuan untuk bisa dekat dan mau repot mengurus kepentingan orang
banyak. Dalam demokrasi, dukungan orang banyak merupakan salah satu kunci pokok
bagi keberhasilan seorang pemimpin. Tetapi, dukungan ini hanya mungkin
didapatkan jika ada kemauan dari pemimpin untuk mendengar suara mereka,
mempelajari harapan dan aspirasi mereka, serta menerjemahkannya kedalam
serangkaian tindakan dan langkahperjuangan untuk memenuhiharapan itu.
·
Peranan dan Pelembagaan Kepemimpinan
Tiga fungsi
pokok kepemimpinan yaitu :
1.
Fungsi identifikasi dan analisa
Seorang pemimpin yang menjadi pusat acuan dari para pengikut, harus
mampu mengidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang dipandang
perlu menjadi perhatian umum.
2.
Fungsi penetapan tujuan dan perumusan
kebijakan
Penetapan tujuan dan perumusan kebijakan adalah tugas seorang
pemimpin, agar tujuan dan cita-cita bisa tercapai. Tujuan ini diharapkan para
pendukung bisa bersatu dan para pemimpin bisa menampung aspirasi pendukungnnya.
3.
Fungsi membangun dan
menggerakan semangat
Upaya membangun kemauan keras para pengikut, melaksanakan setiap
segi dari kebijakan yang termasuk dalam tanggung-jawab mereka masing-masing,
sehingga pencapaian tujuan dapat dimaksimalkan.
·
Kepemimpinan Dalam Manajemen Pemerintah
Mekanisme pemerintahan modern mengorenientasikan tindakan-tindakan
pada pencapaian suatui hasil yang nyata. Dikenal sebagao Oriented Government.
Manajemen pemerintah diarahkan agarterlebih dahulu mendefinisikan “hasil apa”
yang akan dicapai dengan uang, peralatan, keahlian, dan tenaga kerja yang ingin
dicapai. Keberhasilan pemerintah dalam mengemban tugas ditentukan oleh dua
faktor:
1.
kemampuan memimpin dan
pendukungnya untuk mengidentifikasikan berbagai peluang untuk pencapaian
tujuan.
2.
tingkat efektivitas dan
efisiensi dapat dicapai dalam gerak organisasi membawakan peranan-peranan yang
sudah disepakati
·
Masalah dan Tantangan Kepemimpinan Pemerintah
Untuk mewujudkan pemerintahan yang dapat melakukan semua tugas pokok
dan mengemban misinya, diperlukan lembaga-lembaga dan pemimpin-pemimpin yang
yang siap melayani masyarakat. Meningkatnya keluhan masyarakat atas pelayanan
yang miskin dan mengecawakan dari
lembaga pemerintahan berkaitan erat dengan kualitas kepemimpinan
pemerintah, misalnya adanya penyalahgunaan kekuasaan, terbatasnya kehadiran
pemimpin-pemimpin yang memiliki komitmen sebagai pelayan (servant leaders), asas pertanggungjawaban kepada masyarakat (public accountability) dll
·
Kualitas Dalam Kepemimpinan Masyarakat
Untuk mengukur kualitas pemerintah adalah dengan melihat faktor
disiplin. Penekanan pada faktor disiplin adalah sebagi indikator keberhasilan
dari suatu kepemimpinan merupakan ide yang relavan dengan kebutuhan akan
pemerintah yang berkualitas.
Kualitas kepemimpinan merujuk pada kapasitas seseorang untuk
membangun kesadaran kolektif dari suatu komunitas atas keperluan mwujudkan
cita-cita tertentu. Lalu berkaitan dengan kemampuan menggerakkan seluruh
potensi dan energy yang dimiliki komunitas agar dapat tercapainya suatu tujuan
yang telah ditetapkan
·
Agenda Kepemimpinan Pemerintah Indonesia
Dalam menata sistem pemerintahan Indonesia di masa depan, ada
beberapa faktor, yaitu :
Pertama, Penetapan suatu aturan main (hukum) yang secara lengkap
mengatur tentang persyaratan pencalonan, prosedur rekrutmen, masa pengabdian,
prosedur suksesi, dan reward pasca jabatan bagi tiap-tiap elemen
pemerintahanpada institusi pemerintahan.
Kedua, perlu ditetapkan sejumlah konvensi politik yang menjamin
adanya konsistensi dalam proses rekrutmen dan suksesi, sejalan dengan
pembangunan sistem kepemimpinan pemerintahan yang transparan danobjektif.
Ketiga, penguatan infrastruktur politik nasional dengan menekan
tiap-tiap organisasi sosial dan politik mengembangkan kaderisasi
kepemimpinannya.
Keempat, prosedur rekrutmen birokrasi pemerintah merupakan tulang
punggung kepemimpinan pemerintah. Perlu diterapkan prosedur yang obyektif dalam
menjaring para calon pemimpin yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kelima, sebagai landasan yang dapat menjalin terselengggaranya
prosedur rekrutmen yang bersih dan berwibawa, yang menghargai kejujuran kerja
keras, dan integritas tinggi pada birokrat dan meimpin secara keseluruhan.
Comments
Post a Comment